Skip to main content

Ekonomi Makro (Sistem Ekonomi Tertutup)

BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Produsen dan Konsumen, secara sederhana akan melakukan kegiatan penjualan dan pembelian di pasar yang saling mendukung untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut, mereka akan terikat dengan kontrak dagang atau kesepakatan jual beli, dan kemudian ditetapkanlah harga jual atau harga beli dari kegiatan tersebut. Untuk memfasilitasi kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi ini secara efektif maka sistem perekonomian kita memerlukan lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal, lembaga asuransi, lembaga penjamin, pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah pedesaan. Lembaga perbankan peranannya sangat vital untuk mengumpulkan dana-dana yang ada di masyarakat, yang selanjutnya mereka akan melakukan pengalokasian dana tersebut melalui pemberian fasilitas perkreditan atau jasa perbankan lainnya.
Pergerakan sektor ekonomi dari produsen,biasa disebut oleh para ekonom dengan perkembangan sektor riil, yang perkembangannya dapat diketahui secara tidak langsung dengan memonitor antara lain data perkembangan pemberian fasilitas kredit baru oleh perbankan nasional dan data perkembangan produksi dari berbagai kegiatan sektor ekonomi. Sistem perekonomian sederhana tersebut dalam keadaan normal biasanya akan berjalan dengan sendirinya, tanpa perlu pengaturan yang ketat dari Pemerintah. Dan memang inilah yang biasa didambakan oleh para teknokrat ekonomi klasik, bahwa pasar dapat mengatur segalanya dengan baik dan sempurna. Dengan perkataan lain seolah-olah sistem perekonomian tersebut akan bekerja secara otomatis melalui tangan kuat yang mengaturnya dari luar, atau biasa disebut dengan the invisible hand.


B.       Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian dari sistem ekonomi tertutup?
2.         Bagaimana cara menghitung pendapatan nasional dengan cara analisis variable investasi?

C.      Tujuan
1.         Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang Perekonomian Tertutup Sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi.
2.         Menggambarkan dan menjelaskan arti konsumsi,tabungan dan investasi.
3.         Dapat menghitung dan menjelaskan Pendapatan Nasional dengan Analisis Variabel Investasi.
4.         Memahami hubungan antara pertumbuhan ekonomi,inflasi dan pengangguran.



















BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian Perekonomian Tertutup (Perekonomian Dua Sektor)
Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga tidak ada kegiatan ekspor-impor. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan  perekonomian. Jadi, perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan  deal pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan (swasta).
Dalam perekonomian, sektor swasta merupakan satu-satunya produsen barang dan jasa, dan proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga. Faktor produksi tersebut antara lain, tanah, tenaga kerja, modal dan entrepreneurship (kewirausahaan). Penghasilan yang diperoleh rumah tangga dari menjual faktor-faktor produksi terdiri dari sewa (pendapatan dari tanah), bunga (pendapatan dari  kapital), upah (pendapatan dan tenaga kerja) dan profit (pendapatan dari entrepreneurship). Kemudian, rumah tangga diasumsikan merupakan satu-satunya pembeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh swasta. Model arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga dengan perusahaan dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.




Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-uVobUZpceYsAjeh7aZ8ItiWCnUKGPM0u8ePmn9NaGv9xdtCjM2u9KOncpZSElfMCpxzw84H9OROZHOMWOsFK6ApwuehzkN7XYfFJ2bQWDi9zrgEa5M3_ye1PrYD0PG9cVL9-m5IPi4M/s400/1.PNG
Dari gambar 1, terlihat bahwa rumah tangga konsumen (RTK) adalah sebagai pemilik faktor-faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Penawaran faktor produksi oleh rumah tangga ini akan bertemu dengan permintaan fak tor produksi oleh perusahaan. Interaksi ini terjadi di pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi interaksi antara perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai pengguna barang dan jasa. Sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain. Dalam diagram juga terlihat arus aliran uang dari dan ke masing-masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga, dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.
Interaksi ekonomi dalam perekonomian dua sektor juga dapat digambarkan seperti di bawah ini.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilETPXz8HcueKi3v7nUb4XxlffCDCYfNKaDex7aFoD91IMvJ2Fc8lQ_nzIVYMQarujI-nvnF8ohUcDqFzbbwNrvdZX_a89DJ72r5-XNdBnOxhk8xHdsrX8YjzAE_pDz0jU87YNFomyVR8/s400/2.PNG
Dari Bagan diatas terlihat bahwa sektor rumah tangga konsumen akan menjual faktor produksi pada sektor perusahaan (rumah tangga produsen) agar memperoleh pendapatan. Dalam hal ini, sektor rumah tangga konsumen akan memberikan faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal atau keahlian pada perusahaan (garis a). Sebagai balasan atas faktor produksi yang diberikan oleh sektor rumah tangga, maka sektor perusahaan akan memberikan balas jasa berupa sewa untuk tanah, upah atau gaji bagi tenaga kerja, bunga atau sewa untuk modal dan keuntungan bagi keahlian (garis b).
Setelah sektor rumah tangga memperoleh balas jasa atas faktor produksi yang mereka jual kepada perusahaan, maka sektor rumah tangga memiliki pendapatan yang siap untuk dibelanjakan (yaitu pendapatan setelah dikurangi tabungan dan pajak) pada sektor perusahaan, berupa pembelian barang dan jasa (garis c bawah). Kemudian sektor rumah tangga produsen akan menyerahkan barang dan jasa tersebut kepada sektor rumah tangga konsumen (garis d).

B.       Hubungan antara Konsumsi dan Pendapatan
Terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga (secara seunit kecil atau dalam keseluruhan ekonomi). Yang terpenting dalam perekonomian dua sektor adalah pendapatan rumah tangga. Tabel yang menggambarkan hubungan di antara konsumsi rumah tangga dan pendapatan dinamakan daftar konsumsi. Daftar konsumsi pada dasarnya menggambarkan besarnya konsumsi rumah tangga pada tingkat pendapatannya yang berubah-ubah.
Misalnya, seperti dapat dilihat dalam tabel 1.1 pada waktu pendapatan seseorang adalah Rp.500 ribu konsumsinya adalah Rp.500 ribu, pada waktu pendapatanya Rp.900 ribu konsumsinya Rp. 800 ribu, tabel 1.1 secara terperincih menunjukan hubungan di antara tingkat pendapatan disposebel dengan pengeluaran konsumsi dan tabungan rumah tangga.
  
TABEL 1.1
Daftar konsumsi dan tabungan rumah tangga
   (dalam ribuan rupiah)
Pendapatan
disposebel (Yd)
(1)
Pengeluaran
konsumsi (C)
(2)
Tabungan (S)

(3)
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
125
200
275
350
425
500
575
650
725
800
875
-125
-100
-75
-50
-25
0
25
50
75
100
125




1.    Pada pendapatan yang rendah rumah tangga mengorek tabungan.
Pada waktu pendapatan disposebel adalah (Y­= 0 ), pengeluaran konsumsi adalah Rp.125 ribu. Ini berarti rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsinya.
2.    Kenaikan pendapatan menaikan pengeluaran konsumsi.
Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi dari pada pertambahan konsumsi.
3.    Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung.
Pertambahan pendapatan selalu lebih besar dari pertumbuhan konsumsi maka pada akhirnya rumah tangga tidak “mengorek tabungan” lagi. ia akan mampu menabung sebagian dari pendapatannya.

Konsumsi, pendapatan dan tabungan hubungannya sangat erat. Menurut pendapat JM Keyness dikenal dengan Psychological Consumption membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
Pendapat JM Keyness sebagai berikut :
1.    Jika pendapatan naik, maka konsumsi akan naik, tetapi tidak sebanyak kenaikan pendapatan.
2.    Setiap kenaikan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan.
3.    Setiap kenaikan pendapatan jarang menurunkan konsumsi dan tabungan.

C.      Model Analisis dengan Variable Investasi dan Tabungan
Model Analisis dengan variabel investasi tabungan adalah pengeluaran yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi , atau dengan kata lain merupakan pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal. Tujuan dari pelaksanaan model analisis dengan variabel investasi tabungan ini adalah mencari keuntungan di kemudian hari melalui pengoperasiaan mesin dan pabrik .

Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
a.    Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-sumber pembiayaannya.
b.    Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pemerintah.
c.    Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar.
d.   Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.
Terdapat sumber data untuk memperkirakan Investasi dan Tabungan Nasional, yaitu :
1.    Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan.
2.    Neraca Arus Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan.
Dalam menganalisis pertumbuhan Produk Domestik Bruto terlihat adanya kecenderungan untuk lebih menggunakan data Produk Domestik Bruto menurut penggunaan. Kalau kita menganggap bahwa perkiraan Investasi dan Tabungan Nasional Bruto yang dihasilkan oleh Tim Gabungan BPS Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan lebih mendekati kebenaran, maka seharusnya data statistik Produk Domestik Bruto menurut penggunaan yang dipublikasikan oleh BPS perlu diperbaiki.
Konsumsi dan Tabungan
Pendapatan nasional atau disebut juga dengan yield (Y), dalam perekonomian tertutup sederhana, dari sisi rumah tangga akan digunakan untuk dua macam hal, yaitu :
1.      Membeli barang dan jasa, atau dengan kata lain melakukan kegiatan konsumsi atau consupsion (C).
2.      Menabung, yang disebut juga dengan saving (S).
Bila digambarkan dengan rumus, maka kita akan mendapatkan rumus :

Y = C + S

Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomiandan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Jadi,baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan, setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving). Apabila fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk umumnya seperti berikut.
 dan
Keterangan :
C  : Konsumsi
S   : Tabungan (saving)
Y  : Pendapatan

Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan merupakan garis lurus, dan ini disebabkan nilai MPC dan MPS tetap. Seterusnya kecondongan fungsi konsumsi adalah kurang dari 45 dan selalu memotong garis 45.Sifat ini disebabkan MPC lebih kecil dari satu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pendapatan yang digunakan untuk konsumsi antara lain :
1.      Besarnya pendapatan yang diterima oleh rumah tangga setelah dikurangi pajak dan potongan-potongan lainnya.
2.      Komposisi anggota rumah tangga (jumlah dan umur anggota).
3.      Kondisi lingkungan, yaitu pengaruh faktor geografis dan social.
4.      Perkiraan masa depan, misalnya perkiraan mengenai kenaikan dan penurunan harga-harga barang dan jasa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pendapatan yang digunakan untuk menabung antara lain :
1.    Besarnya pendapatan yang diterima oleh rumah tangga setelah dikuranngi pengeluaran untuk konsumsi.
2.    Tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga akan meningkatkan jumlah  kecenderungan untuk menabung dan berinvestasi.
3.    Keinginan untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal tidak terduga dimasa depan. 

Tingkat pendapatan nominal dalam model perekonomian dua sektor tergantung kepada jumlah pengeluaran agregat yang direncanakan yaitu rencana untuk menabung dan investasi. Jika rumah tangga ingin menabung dengan jumlah yang lebih banyak dari keinginan pengusaha untuk investasi, maka penerimaan perusahaan akan lebih kecil dari pembayaran pendapatan nominal dan produksi akan turun. Nilai output akan lebih besar dibandingkan pengeluaran agregat yang direncanakan. Sementara itu, output akanakan meningkat apabila keinginan untuk berinvestasi melebihi keinginan untuk menabung atau pengeluaran agregat yang direncanakan lebih besar dari nilai output. Nilai pengeluaran agregat yang direncakanan akan sama dengan nilai output apabila tabungan sama dengan investasi yang direncanakan.

D.      Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di Indonesia
Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini.
Didasarkan pada faktor-faktor penyebab inflasi maka ada tiga jenis inflasi yaitu:


          i.               Inflasi Tarikan Permintaan (Demand-Pull Inflation).
Inflasi yang disebabkan karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Inflasi tarikan permintaan biasanya berlaku pada saat perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan pesat (full employment and full capacity).
        ii.               Inflasi Desakan Biaya (Cost-Push Inflation).
Inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat dibandingkan dengan tingkat produktivitas dan efisiensi, sehingga perusahaan mengurangi supply barang dan jasa.
      iii.               Inflasi karena Pengaruh Impor (Imported Inflation).
Inflasi yang terjadi karena naiknya harga barang di negara-negara asal barang itu, sehingga terjadi kenaikan harga umum di dalam negeri.

E.       Pengangguran, Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekonomiannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun. Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.
Didasarkan pada fakta itulah A.W. Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran akan rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.
Kurva Phillip
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil-UqFcKHUXO-hyAl-_II6szcPgp2oR-0RSu7pXuX9NwKLUZbsOTKZJuDoEPjXwWHYzy4ZX1RSDE1rL_0erIWsSWi395yvnKRadcJEqkkTNR5sD8I9_la0Ee1jWQSyyculB-Vw_JIh1l8/s1600/philip+kurva.JPG

Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005. Berdasarkan hasil pengamatan dengan data yang ada, maka kurva Phillips untuk Indonesia terlihat seperti gambar berikut :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkWlCqGyy0q2tHyyjt5Ff_t1tBHkblvch_VInuHtmlI_O2UEeDi_daFjqdf585_y0osA5nQUY_9Em0m9GdX-vO3NPcPv0tSyfaW6VKXlBIHYqlz_BDx1vligX9Lip7_PIhokieZ_OS-6A/s1600/kurva+aja.JPG

Kurva Philip untuk Indonesia

A.W. Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agre-gat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka, pengangguran berkurang. Menggunakan pendekatan A.W.Phillips dengan menghubungkan antara pengangguran dengan tingkat inflasi untuk kasus Indonesia kurang tepat. Hal ini didasarkan pada hasil analisis tingkat pengangguran dan inflasi di Indonesia dari tahun 1980 hingga 2005, ternyata secara statistik maupun grafis tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan tingkat pengangguran.



F.       Kasus
Ekonomi Indonesia : Mewaspadai Gerbang yang Terbuka
Memasuki tahun 2012, perekonomian Indonesia diprediksi mengalami pertumbuhan namun tetap waspada. Namun, yang terpenting  momen ini dimanfaatkan para entrepreneur muda untuk ikut berperan mengisi roda pembangunan
Perekonomian Indonesia memang menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan.  Salah satu prestasi cukup membanggakan, Indonesia memperoleh peringkat investment grade dari semula BB+ menjadi BBB- dari lembaga pemeringkat Fitch Rating setelah menunggu 14 tahun lamanya sejak 1997 hingga 2011. Dengan naiknya peringkat ke level investment grade, berarti Indonesia setara dengan sejumlah negara-negara maju.
Walaupun krisis ekonomi masih berlangsung di negara-negara Eropa, namun perekonomian Indonesia bisa terus tumbuh dan berkembang. Kini, Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki fundamental ekonomi yang kuat, stabilitas politik dan keamanan jangka panjang yang kondusif, dan memiliki manajemen anggaran pemerintah yang baik serta kebijakan moneter yang penuh kehati-hatian. Saat ini, Indonesia juga dinilai memiliki defisit anggaran yang rendah, rasio utang yang rendah, serta inflasi yang terkendali.
Menurut Philip McNicholas, Director group Fitch’s Asia-Pacific Sovereign Ratings, kenaikan peringkat ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik, rasio utang publik yang rendah dan terus menurun, likuiditas eksternal yang menguat, serta kerangka kebijakan makro yang hati-hati.
Philip memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) rata-rata lebih dari 6,0% per tahun selama periode sampai 2013, meskipun kondisi ekonomi global yang kurang kondusif. Orientasi Indonesia berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat tanpa menimbulkan ketidakseimbangan eksternal. Kurangnya ketergantungan pendanaan eksternal jangka pendek memperlihatkan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tahan terhadap guncangan eksternal sebagaimana yang terjadi pada 2008.
Naiknya peringkat Indonesia ke level investment grade juga tidak terlepas dari tingginya tingkat kepercayaan masyarakat atas kerangka kebijakan makro pemerintah. Selain itu, toleransi terhadap penguatan mata uang nominal dalam kerangka kebijakan moneter, dan kesediaan untuk mengetatkan kebijakan fiskal yang hati-hati semakin memperkuat dasar untuk kenaikan peringkat tersebut.
Opini
Indonesia sebagai Negara yang berkembang selalu berusaha untuk memperbaiki perekonomiannya. Berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas produk Indonesia. Dari yang dulu menganut sitem ekonomi tertutup dengan perngertian pihak asing tidak campur tangan dengan ekonomi Indonesia hanya pemerintah dan rumah tangga saja yang terlibat (dengan kata lain Indonesia membatasi perdangan antar Negara). Namun sekarang Indonesai telah menggunakan sistem ekonomi terbuka, dengan masukkan produk luar seperti produk dari china yang hamper mendominasi pasar local Indonesia. Contohnya dari yang paling kecil yang paling kita sering temui seperti mainan anak-anak , beberapa perabotan Rumah Tangga, alat-alat elektronik (handphone, televisi, computer, dll). namun ini menjadi hambatan bagi pedangang pasar local yang lebih diminati produk dari luar. Mereka beranggapan bahwa produk luar mempunyai kualitas lebih bagus dan harga lebih terjangkau. Dan dampak dari ekonomi terbuka pasar local (tradisional) kalah saing dengan produk luar. Yang mengakibatkan banyaknya produsen dan produk buatan Indonesia yang mengalami gulung tikar.
Dengan kejadian seperti ini, pemerintah lebih menggerakkan masyarakat Indonesia untuk menggunakan produc Indonesia, dengan mendirikan beberapa lembaga untuk membantu masyarakat Indonesia untuk menciptakan produc yang lebih bagus, berkualitas dan bisa bersaing dengan produc dari luar. Karena sebenarnya buatan Indonesia lebih baik daripada buatan dari luar. Itu terbukti dari beberapa barang buatan Indonesia yang diminati di luar dan mendunia namun tak ketahui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga tidak ada kegiatan ekspor-impor. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan  perekonomian. Jadi, perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan  deal pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan (swasta). Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan  perekonomian.
Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Ada 3 jenis inflasi yaitu, Inflasi Tarikan Permintaan (Demand-Pull Inflation), Inflasi Desakan Biaya (Cost-Push Inflation), Inflasi karena Pengaruh Impor (Imported Inflation). Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu Negara.







DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 1987. Pengantar Teori Makro Ekonomi, Lembaga Penerbit FEUI.
Sukirno, Sadono. 2010. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta. Rajawali Pers.
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.


Comments

  1. Pengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura

    Saya mau mengucapkan terimakasih yg tidak terhingga
    Serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya
    kepada KY FATULLOH saya sudah kerja sebagai TKI
    selama 5 tahun Disingapura dengan gaji Rp 3.5jt/bln
    Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
    Apalagi setiap bulan Harus mengirimi Ortu di indon
    Saya mengetahui situs KY FATULLOH sebenarnya sdh lama
    dan jg nama besar Beliau
    tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu yakin
    dengan hal gaib. Karna terdesak masalah ekonomi
    apalagi di negri orang akhirnya saya coba tlp beliau
    Saya bilang saya terlantar disingapur
    tidak ada ongkos pulang.
    dan KY FATULLOH menjelaskan persaratanya.
    setelah saya kirim biaya ritualnya.
    beliau menyuruh saya untuk menunggu
    sekitar 3jam. dan pas waktu yg di janjikan beliau menghubungi
    dan memberikan no.togel "8924"mulanya saya ragu2
    apa mungkin angka ini akan jp. tapi hanya inilah jlnnya.
    dengan penuh pengharapan saya BET 200 lembar
    gaji bulan ini. dan saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan
    angka yg diberikan 8924 ternyata benar2 Jackpot….!!!
    dapat BLT 500jt, sekali lagi terima kasih banyak KY
    sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang
    Buat KY,saya tidak akan lupa bantuan & budi baik KY.
    Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
    Buat Saudaraku yg mau mendapat modal dengan cepat

    ~~~Hub;~~~

    Call: 0823 5329 5783

    WhatsApp: +6282353295783

    Yang Punya Room Trimakasih

    ----------

    ReplyDelete
  2. Slots Casino | Jtmhub
    Find the best casino in India with JTM. ✓ Exclusive 화성 출장샵 games & Slots 시흥 출장샵안양 출장안마 Free Play ✓ Exclusive 광양 출장샵 Bonus Codes ✓ Mobile ✓ Mobile 강원도 출장샵 ✚ 24/7 Support.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Makalah Iman, Kufur, Nifaq dan Syirik

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Kehidupan masyarakat yang modern dengan arus globalisasi yang cenderung pada materialism-hedonistik sering mendewa-dewakan harta, kedudukan dan kemewahan tanpa menghiraukan norma-norma agama, dipengaruhi beberapa faktor, baik eksternal maupun internal dalam diri manusia itu sendiri, sehingga manusia sering kehilangan pedoman hidup. Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi yaitu aqidah atau keyakinan dan sesuatu yang diamalkan atau amaliyah. Amal perbuatan tersebut merupakan perpanjangan dan implementasi dari aqidah itu. Islam adalah agama yang bersumber dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang berintikan keimanan dan perbuatan. Keimanan dalam islam merupakan dasar atau pondasi yang diatasnya berdiri syariat-syariat islam. Keimanan kita kepada Allah SWT harus terus menerus dipupuk agar semakin kokoh dan kuat, karena ketika keimanan kita terkikis akan menyeret kita kepada kufur. Kekufuran apabila tertanam dalam jiw

Contoh Laporan KKN Terbaru

BAB 1 PENDAHULUAN A.     Dasar Pemikiran Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)   merupakan sebuah program pengabdian masyarakat yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa di perguruan tinggi. KPM merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat, dimana dalam kegiatan ini mahasiswa diterjunkan langsung   ke dalam masyarakat serta diharapkan dapat mengamalkan ilmu yang telah diperoleh di perguruan tinngi guna untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Mahasiswa sebagai director of change diharapkan mampu membawa perubahan bagi masyarakat ke arah yang lebih abik melalui proses penganalisaan masalah dalam struktur masyarakat hingga penentuan solusi terbaik dalam memecahkannya. Pengabdian masyarakat yang dilakukan harus diupayakan secara berkesinambungan dengan melakukan berbagai program pelatihan yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. Program pelatihan yang dilakukan dapat berupa pengalaman ilmu pengetahuan , teknolog

Materi Manajemen Portofolio

BAB II PEMBAHASAN A.   Pengertian Manajemen Portofolio Menurut ahli keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan sebagai kombinasi atau gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat diartikan sebagai investasi surat berharga finansial seperti deposito, properti atau real aset, obligasi, saham, dan bentuk penyertaan lainnya. [1] Portofolio merupakan kumpulan dari instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi. Sasaran dari suatu portofolio investasi tentunya sangat tergantung pada individu masing-masing investor. [2] Portofolio menggambarkan kepemilikan dari pada instrumen investasi yang disusun dengan perencanaan yang matang untuk pencapaian hasil yang optimal melalui penyebaran risiko. Portofolio mempunyai beberapa alternatif variasi dengan pertimbangan investor harus melihat risiko dan tingkat keuntungan yang bergerak positif didalam portofolio. Portofolio merupakan sekumpulan investasi yang menyangkut identifikasi saham-saham yang mana aka